BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masih
banyak orang beranggapan bahwa media pembelajaran selalu terkait dengan
teknologi tinggi, elektronika, digital dan biaya mahal contohnya yang kita
kenal sebagai media pembelajaran adalah media cetak, Transparansi, Audio, Slide
Suara, Video, Multimedia Interaktif, E-learning. Namun sesungguhnya hal
tersebut merupakan pemikiran yang sempit dalam memaknai arti dari sebuah media
pembelajaran. Media pembelajaran terdiri dari berbagai macam jenis, dari media
pembelajaran yang sederhana dan murah hingga media pembelajaran yang canggih
dan mahal, dari mulai rakitan pabrik hingga buatan tangan para guru itu sendiri,
bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam dilingkungan sekitar kita yang
dapat langsung digunakan sebagai media pembelajaran.
Atas
dasar pemahaman tersebut diatas maka diharapkan tidak ada lagi argumentasi yang
muncul dikalangan para guru untuk tidak dapat menggunakan alat peraga oleh
karena biayanya mahal. Begitu banyaknya lingkungan disekitar kita yang dapat
digunakan sebagai media alat peraga tanpa perlu biaya mahal.
Beberapa benda dilingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar,
baik yang dimanfaatkan secara langsung, ataupun yang dirancang terlebih dahulu dan
dapat pula dengan cara rekayasa media.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian lingkungan
sebagai media pembelajaran?
2.
Apa saja jenis lingkungan
sebagai media pembelajaran?
3.
Apa kelebihan dan kelemahan lingkungan sebagai
media pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Tujuannya
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai
bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu
sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris
peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area,
sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan
dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam
literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari
unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan yang ada di sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber
belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan
yang berkualitas.
Jumlah
sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun
pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan.
Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan
anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu
kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat
mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan
tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak, sebab
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan
dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya
manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih
dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua
tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan
adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai
tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak akan dapat
memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan
tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam
ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru
menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di
dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk
memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas
namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber
belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan
sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Anak-anak belajar
melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide.
Lingkungan
menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep
seperti warna, angka, bentuk dan ukuran. Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya
adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang
diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila
guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada
pada lingkungan sekitar.
2. Jenis
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran.
Berbagai jenis lingkungan di sekitar kita memungkinkan
untuk digunakan sebagai sumber dan media pembelajara. Secara umum lingkungan
dikategorikan ke dalam tiga macam yaitu: lingkungan social, lingkungan alam, dan
lingkungan buatan.
a.
Lingkungan Sosial.
Lingkungan sosial sebagai sumber dan media
pembelajaran, berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat,
seperti organisasi social, adap kebiasaan, budaya, system nilai, system
religius dan sebagainya. Karena berkaitan dengan kehidupan masyarakat, maka
sering diistilahkan dengan sebutan studi masyarakat. Studi masyarakat adalah
belajar tentang situasi, perilaku, maupun system social yang ada di lingkungan
kita untuk dijadikan sebagai latihan dan pengalaman supaya dapat dijadikan
bekal menjalani kehidupan.
b.
Lingkungan Alam.
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang
bersifat alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim,
tumbuhan, hewan, sumber daya alam, dan lain-lain. Aspek-aspek lingkungan alam
dapat dipelajari secara langsung oleh siswa karena gejalaalam yang terjadi
relative tetap. Mempelajari lingkungan alam akan mendorong siswa untuk lebih
memahami materi pelajaran secara factual dan dapat menumbuhkan cinta terhadap
alam sekitar, sehingga memunculkan kesadaran menjaga dan memelihara lingkungan
c.
Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja
dibangun oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Antara lain irigasi,
bendungan, taman nasional, kebun binatang, perkebunan, pembangkit linstrik dan
lain-lain.
Berbagai jenis lingkungan yang disebutkan di atas,
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang relevan dengan materi
pembelajaran. Guru harus pandai menentukan mana yang akan dijadikan sebagai
media pembelajaran. Selain itu penggunaan media lingkungan membutuhkan
kreatifitas dan inisiatif guru, adanya kerjasama antara siswa, orang tua, serta
lembaga-lembaga masyarakat.
Demikian juga penggunaan metode yang akan dilakukan
harus sesuai dengan tujuan dan kompetensi peserta didik. Untuk itu diperlukan
metode yang tepat supaya lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
yang bermakna bagi siswa. Beberapa metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan
dalam menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran.
3.
Beberapa Keuntungan dan Kelemahan
Penggunaan media baik visual, audiovisual, proyeksi
maupun tiga dimensi pada dasarnya memvisualkan vakta, gagasan, peristiwa, dalam
bentuk tiruan dari kondisisebenarnya. Selain media tersebut, sebenarnya guru
dimungkinkan untuk menghadapkan siswa kepada lingkungan yang aktual untuk
dipelajari, diamati ataupun praktek langsung dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Terdapat
beberapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam
proses pembelajaran, diantaranya:
1.
Menghemat
biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan
2.
Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan
siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar
3.
Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa
dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya dan bersifat alami
4.
Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih
faktualse hingga kebenarannya lebih akurat
5.
Kegiatan belajar lebih konfrehensif dan lebih aktif,
dapat diterapkan berbagai cara seperti mengamati, bertanya/wawancara,
pembuktian, mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain
6.
Lingkungan beraneka ragam sehingga memungkinkan
berbagai sumber belajar (social, alam, buatan)
7.
Siswa dapat lebih memahami dan menghayati
aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi
yang dapat memiliki kecakapan menghadapi lingkungan (live skill).
Berbagai bidang studi yang dipelajari
siswa hampir biasa dipelajari dari lingkungan seperti ilmu social, ilmu alam,
bahasa, kesenian, budaya, ketrampilan, olahraga, kependudukan dan lain-lain.
Namun meskipun demikian, lingkungan yang
dijadikan subagai media pembelajaran terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
1.
Terkadang jadi salah sasaran (tujuan tidak tercapai)
karena siswa lebih berkesanmain-main kecakapan berkaitan dengan belajarnya,
bagi masyarakat merasa terbantu karena ikut kegiatan yang diprogramkan oleh
masyarakat tersebut. Misal siswa
membantu melayani posyandu, kebersihan lingkungan, gotong royong, perbaikan
fisik maupun non fisik.
2.
Membutuhkan waktu yang cukup leluasa
3.
Kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan lingkungan untuk
media pembelajaran, dll
Kelemahan di atas sebenarnya dapat diatasi dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan yang lebih matang
2. Menentukan tujuan yang jelas
3. Menentukan cara dan teknik siswa dalam mempelajari
lingkungan
4. Menentukan apa yang harus dipelajari
5. Menentukan cara memperoleh informasi
6. Mencatat hasil yang diperoleh
7. Memberikan pelatihan-pelatihan pembelajaran kontekstual.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai
bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu
sekalian yang terlingkup di suatu daerah.
Secara umum lingkungan dikategorikan ke dalam tiga macam
yaitu: lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
Kelebihan
lingkungan sebagai media pembelajaran
a.
Menghemat
biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan
b.
Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan
siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar
c.
Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa
dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya dan bersifat alami
d.
Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih
faktualse hingga kebenarannya lebih akurat
e.
Kegiatan belajar lebih konfrehensif dan lebih aktif,
dapat diterapkan berbagai cara seperti mengamati, bertanya/wawancara,
pembuktian, mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain
f.
Lingkungan beraneka ragam sehingga memungkinkan
berbagai sumber belajar (social, alam, buatan)
g.
Siswa dapat lebih memahami dan menghayati
aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi
yang dapat memiliki kecakapan menghadapi lingkungan (live skill).
Kelemahan lingkungan sebagai media pembelajaran
a.
Terkadang jadi salah sasaran (tujuan tidak tercapai)
karena siswa lebih berkesanmain-main kecakapan berkaitan dengan belajarnya,
bagi masyarakat merasa terbantu karena ikut kegiatan posyandu, kebersihan lingkungan, gotong royong, perbaikan
fisik maupun yang
diprogramkan oleh masyarakat tersebut. Misal siswa membantu melayani non fisik.
b.
Membutuhkan waktu yang cukup leluasa
c.
Kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan lingkungan untuk
media pembelajaran, dll
DAFTAR PUSTAKA
Ø Arsyad Azhar, “Media Pembelajaran” , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta;2006
Ø Sudjana Nana, “Media pengajaran penggunaan dan pembuatannya”, Sinar Baru,
Bandung; 1997
Ø Arikunto Suharsimi. “Prosedur Penelitian”.
Jakarta: Rineka Cipta; 2002
0 komentar:
Posting Komentar