BAB
I
PENDAHULUAN
Kegiatan
belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur manusiawi adalah suatu
proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam mencapai tujuan pengajara maka
diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didiknya. Pendidik berusaha
mengatur lingkungan belajar bagi anak didik. Untuk itu bagi pendidik diperlukan
pemilihan strategi dan metode mengajar yang tepat sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalam proses belajar mengajar.
RUMUSAN
MASALAH
a.
Pengertian pengelolaan kelas
b.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengertian mengelola kelas adalah keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan
cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remidial (Hasibuan &
Moedjiono, 1995:82).
Pengelolaan
kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu
mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai
tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan
kelas penting untuk diketahui oleh siapapun yang menunjukkan dirinya kedalam
dunia pendidikan, maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: pengelolaan dan kelas, pengelolaan
itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran
an-. Istilah lain pengelolaan adalah “menejemen” yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Sedangkan
“kelas” menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah: suatu kelompok orang melakukan
kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi
Arikunto (1988:17) pengertian umum
“kelas” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama.
B.
Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Kelas
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan,
maka penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip
pengelolaan kelas yang akan diuraikan berikut ini:
a. Hangat dan antusias
Sangat diperlukan dalam proses pembelajaran guru yang
hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya
atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan
kelas.
b. Tantangan
Peggunaan kata-kata, tindakan,
cara kerja atau bahan-bahan yang menentang akan meningkatkan gairah anak didik
untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang.
c. Bervariasi
Menggunakan alat atau media, gaya mengajar guru, pola
interaksi antara guru dan anak didik mengurangi munculnya gangguan dan dapat
meningkatkan perhatian anak didik.
d. Keluwesan
Tingkah laku guru untuk mengubah strategi belajarnya
dapat mencegah kemungkinan terjadinya gangguan anak didik serta menciptakan
iklim belajar mengajar yang efektif.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik anak, guru
harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian
anak didik pada hal-hal yang negatif.
f. Penanaman disiplin dini
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik
dapat mengembangkan disiplin diri sendiri, karena itu guru selalu mendorong
anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri, hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
C.
Komponen-komponen pengelolaan kelas
Komponen-komponen keterampilan
pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) dan ketrampilan yang berhubungan
dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal. (Djamarah 2006:186)
A.
Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Penciptaan Dan Pemeliharaan Kondisi
Belajar Yang Optimal ( Bersifat Preventif )
a)
Sikap Tanggap
Sikap ini dapat
dilakukan dengan cara :
1.
Memandang cecara seksama
Memandang
secara seksama dapat mengundang dan melibatkan anak didik kontak pandang dalam
pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerjasama, dan menunjukkan rasa
persahabatan.
2.
Gerak mendekati
Gerak
guru adalah posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan,
minat, dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas anank
didik. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan untuk
menakut-nakuti, mengancam atau memberi kritikan hukuman.
3.
Memberi pertanyaan
Pertanyan
guru terhadap sesuatu yang dikemukakan oleh anak didik sangat diperlukan, baik
berupa tanggapan, komentar, ataupun yang lain.
4.
Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan
Teguran
perlu diberikan oleh guru jika suasana kelas tidak tenang. Teguran guru
memberikan tanda bahwa guru ada bersama anak didik. Teguran haruslah diberikan
pada saat yang tepat dan sasaran yang tapat pula, sehingga dapat mencegah
meluasnya penyimpangan tingkah laku.
b)
Membagi perhatian
1. Visual
Guru
dapat mengubah pandangannya dalam memperhatikan kegiatan pertama sedemikian
rupa sehingga ia dapat melirik ke kegiatan kedua, tanpa kehilangan pehatian
pada kegiatan yang pertama. Kontak pandangan ini biasa dilakukan terhadap
kelompok anak didik atau anak didik secara individual.
2. Verbal
Guru
dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya terhadap
aktifitas anak didik pertama sementara ia memimpin dan terlibat supervise
pada aktivitas anak didik yang lain.
c)
Pemusatan Perhatian Kelompok
1.
Memberi tanda
Dalam
memulai proses belajar mengajar guru memusatkan pada perhatian
kelompok terhadap suatu tugas dengan memberi beberapa tanda, misalnya
menciptakan atau membuat situasi tenang sebelum memperkenalkan objek,
pertanyaan, atau topic, dengan memilih anak secara random untuk meresponsnya.
2.
Pertanggung jawaban
Guru
meminta pertanggung jawaban anak didik atas kegiatan dan keterlibatannya
dalam suatu kegiatan. Setiap anak didik sebagai anggota kelompok harus
bertanggung jawab terhadap kegiatan sendir, maupun kegiatan kelompoknya.
Misalnya dengan meminta kepada anak didik untuk memperagakan, melaporkan hasil
dan memberikan tanggapan.
3.
Pengarahan dan petunjuk yang jelas
Guru
haru seringkali memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas dan singkat dalam
memberikan pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi
kebingungan pada diri anak didik. Pengarahan dan petunjuk dapat dilakukan
pada seluruh anggota kelas, kepada kelompok kecil, ataupun kepada individu
dengan bahasa dan tujuan yang jelas.
4.
Penghentian
Tidak
semua gangguan tingkah laku dapat dicegah atau di hindari. Yang diperlukan
disini adalah guru dapat menanggulangi terhadap anak didik yang nyata-nyata melanggar
dan mengganggu untuk aktif dalam kegiatan di kelas. Bila anak didik menyela
kegiatan anak didik dalam kelompoknya, guru secara verbal mengomeli atau
menghentikan gangguan anak didik itu. Teguran yang dilakukan guru adalah salah
satu cara untuk menghentikan gangguan anak didik.
Teguran
verbal yang efektif adalah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Tegas dan
jelas tertuju kepda anak didik yang mengganggu serta kepada tingkah
lakunya yang menyimpang.
b.Menghindari
peringatan yang kasar dan menyakitkan atau mengandung penghinaan.
c.Menghindari
ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.
5.
Penguatan
Untuk
menanggulangi anak didik yang menggangu atau tidak melakukan tugas, dapat
dilakukan dengan memberikan penguatan yang di pilih ssuai dengan masalahnya.
Penguatan untuk mengubah tingkah laku merupakan strategi remedial untuk
mengatasi anak didik yang terus mengganggu atau tidak melakukan tugas seperti :
a. Dengan
memberikan penguatan positif bila anak didik telah menghentikan gangguan atau
kembali pada tugas yang di minta.
b. Dengan
memberikan penguatan positif terhadap anak didik yang lain yang tidak
mengganggu dan di pakai sebagai model tingkah laku yang baik bagi anak didik
yang suka mengganggu.
6. Kelancaran
Kelancaran
atau kemajuan anak didik dalam belajar sebagai indicator bahwa anak didik
dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang diberikan di kelas. Ada
beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh guru.
a. Campur
tangan yang berlebihan ( teacher instruction )
b. Kelenyapan
(fade away )
c. Penyimpangan
( degression )
d. Ketidak
tepatan berhenti dan memulai kegiatan
7.
Kecepatan ( pacing )
Kecepatan
disini diartikan sebagai tingkat kemajuan yang di capai anak didik dalam
pelajaran. Yang perlu dihindari oleh guru adalah kesalahan menahan kecepatan
yang tidak perlu, atau menahan penyajian bahan pelajaran yang sedang berjalan,
atau kemajuan tugas. Ada dua hal kesalahan kecepan yang harus dihindari
bila kecepatan yang tepat mau dipertahankan. Yaitu :
a. Bertele-tele
(mengulang, memperpanjang, mengubah-ubah )
b. Mengulang
penjelasan yang tidak perlu
B.
Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Pengembangan Kondisi Belajar Yang Optimal
i.
Modifikasi tingkah laku
Guru
menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau
kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengiplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
ii.
Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Guru
dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
- Memperlancar
tugas-tugas: mengusahakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan
tugas
- Memelihara
kegiatan-kegiatan kelompok: memelihara dan memulihkan semangat anak didik
dan menangani konflik yang timbul.
iii.
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Guru
dapat menggunakan seperangkat alat untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang
muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan
tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.
BAB
III
KESIMPULAN
Pengelolaan
kelas terbagi dua kata yaitu: Pengelolaan dan Kelas, pengelolaan itu sendiri
akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-.
Istilah lain pengelolaan adalah “Menejemen” yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, pengelolaan. Sedangkan “kelas” menurut Oemar Hamalik (1987:311)
adalah: suatu kelompok orang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat
pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto (1988:17) pengertian umum “kelas” adalah sekelompok siswa yang
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang akan duiraikan
berikut ini:
a.
Hangat dan antusias
b.
Tantangan
c.
Bervariasi
d.
Keluwesan
e.
Penekanan pada hal-hal yang positfi
f.
Penanaman disiplin dini
Komponen-komponen ketrampilan pengelolaan kelas ini pada
umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
dan ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal. (Djamarah
2006:186)
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Aqib, Zainal.
2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Ø Arikunto,
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ø Departemen
Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Ekonomi SMA. Jakarta.
Ø http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2196993-komponen-komponen-dalam-pengelolaan-kelas
0 komentar:
Posting Komentar