base target='_blank' /> Makalah pengelolaan kelas ~ KUMPULAN ILMU-ILMU
Selamat Datang maaf jika didalam blog kami masih banyak kesalahan 

Selamat Datang maaf jika didalam blog kami masih banyak kesalahan 


Pages

Minggu, 10 Juni 2012

Makalah pengelolaan kelas


BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam mencapai tujuan pengajara maka diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didiknya. Pendidik berusaha mengatur lingkungan belajar bagi anak didik. Untuk itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan metode  mengajar yang tepat sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalam proses belajar mengajar.

RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian pengelolaan kelas
b.      Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
c.       Komponen-komponen pengelolaan kelas



























BAB II
PEMBAHASAN
A.            Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengertian  mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remidial (Hasibuan & Moedjiono, 1995:82).
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun yang menunjukkan dirinya kedalam dunia pendidikan, maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: pengelolaan dan kelas, pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-. Istilah lain pengelolaan adalah “menejemen” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Sedangkan “kelas” menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah: suatu kelompok orang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto (1988:17) pengertian  umum “kelas” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
B.             Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan, maka penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang akan diuraikan berikut ini:
a. Hangat dan antusias
Sangat diperlukan dalam proses pembelajaran guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Peggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menentang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Menggunakan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik mengurangi munculnya gangguan dan dapat meningkatkan perhatian anak didik.
d. Keluwesan
Tingkah laku guru untuk mengubah strategi belajarnya dapat mencegah kemungkinan terjadinya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik anak, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.
f. Penanaman disiplin dini
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri, karena itu guru selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri, hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
C.            Komponen-komponen pengelolaan kelas
Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dan ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal. (Djamarah 2006:186)
A. Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Penciptaan Dan Pemeliharaan Kondisi Belajar Yang Optimal ( Bersifat Preventif )
a)      Sikap Tanggap
Sikap ini dapat dilakukan dengan cara :
1.      Memandang cecara seksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan melibatkan anak didik kontak pandang dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerjasama, dan menunjukkan  rasa persahabatan.
2.      Gerak mendekati
Gerak guru adalah posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat, dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas anank didik. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam atau memberi kritikan hukuman.
3.      Memberi pertanyaan
Pertanyan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan oleh anak didik sangat diperlukan, baik berupa  tanggapan, komentar, ataupun yang lain.
4.      Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan
Teguran perlu diberikan oleh guru jika suasana kelas tidak tenang. Teguran guru memberikan tanda bahwa guru ada bersama anak didik. Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tapat pula, sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan  tingkah laku.
b)      Membagi perhatian
1. Visual
Guru dapat mengubah pandangannya dalam memperhatikan kegiatan pertama sedemikian rupa sehingga ia dapat melirik ke kegiatan kedua, tanpa kehilangan pehatian pada kegiatan yang pertama. Kontak pandangan ini biasa dilakukan terhadap kelompok anak didik atau anak didik secara individual.
2. Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktifitas anak didik  pertama sementara ia memimpin dan terlibat supervise pada aktivitas anak didik yang lain.
c)      Pemusatan Perhatian Kelompok
1.      Memberi tanda
Dalam memulai proses belajar mengajar  guru  memusatkan pada perhatian kelompok terhadap suatu tugas dengan  memberi beberapa tanda, misalnya menciptakan atau membuat situasi tenang sebelum memperkenalkan objek, pertanyaan, atau topic, dengan memilih anak secara random untuk meresponsnya.
2.      Pertanggung jawaban
Guru meminta pertanggung jawaban anak didik atas kegiatan dan  keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap anak didik sebagai anggota kelompok harus bertanggung jawab terhadap kegiatan sendir, maupun kegiatan kelompoknya. Misalnya dengan meminta kepada anak didik untuk memperagakan, melaporkan hasil dan memberikan tanggapan.
3.      Pengarahan dan petunjuk yang jelas
Guru haru seringkali memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi  kebingungan  pada diri anak didik. Pengarahan dan petunjuk dapat dilakukan pada seluruh anggota kelas, kepada kelompok kecil, ataupun kepada individu dengan bahasa dan tujuan yang jelas.
4.      Penghentian
Tidak semua gangguan tingkah laku dapat dicegah atau di hindari. Yang diperlukan disini adalah guru dapat menanggulangi terhadap anak didik yang nyata-nyata melanggar dan mengganggu untuk aktif dalam kegiatan di kelas. Bila anak didik menyela kegiatan anak didik dalam kelompoknya, guru secara verbal mengomeli atau menghentikan gangguan anak didik itu. Teguran yang dilakukan guru adalah salah satu cara untuk menghentikan gangguan anak didik.
Teguran verbal yang efektif adalah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Tegas dan jelas tertuju kepda anak didik yang mengganggu  serta kepada tingkah lakunya yang menyimpang.
b.Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau mengandung penghinaan.
c.Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.
5.      Penguatan
Untuk menanggulangi anak didik yang menggangu atau tidak melakukan tugas, dapat dilakukan dengan memberikan penguatan yang di pilih ssuai dengan masalahnya. Penguatan untuk mengubah tingkah laku merupakan strategi remedial untuk mengatasi anak didik yang terus mengganggu atau tidak melakukan tugas seperti :
a. Dengan memberikan penguatan positif bila anak didik telah menghentikan gangguan atau kembali pada tugas yang di minta.
b. Dengan memberikan penguatan positif terhadap anak didik yang lain yang tidak mengganggu dan di pakai sebagai model tingkah laku yang baik bagi anak didik yang suka mengganggu.
6. Kelancaran
Kelancaran atau  kemajuan anak didik dalam belajar sebagai indicator bahwa anak didik dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang diberikan di kelas. Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh guru.
a. Campur tangan yang berlebihan ( teacher instruction )
b. Kelenyapan (fade away )
c.  Penyimpangan ( degression )
d. Ketidak tepatan berhenti dan memulai kegiatan
7.      Kecepatan ( pacing )
Kecepatan disini diartikan  sebagai tingkat kemajuan yang di capai anak didik dalam pelajaran. Yang perlu dihindari oleh guru adalah kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu, atau menahan penyajian bahan pelajaran yang sedang berjalan, atau  kemajuan tugas. Ada dua hal kesalahan kecepan yang harus dihindari bila kecepatan yang tepat mau dipertahankan. Yaitu :
a. Bertele-tele (mengulang, memperpanjang, mengubah-ubah )
b. Mengulang penjelasan yang tidak perlu
B. Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Pengembangan Kondisi Belajar Yang Optimal
        i.            Modifikasi tingkah laku
Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami  masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengiplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
      ii.            Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
- Memperlancar tugas-tugas: mengusahakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas
- Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok: memelihara dan memulihkan semangat anak  didik dan menangani konflik yang timbul.
    iii.            Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Guru dapat menggunakan seperangkat alat untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.








BAB III
KESIMPULAN
Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: Pengelolaan dan Kelas, pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-. Istilah lain pengelolaan adalah “Menejemen” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Sedangkan “kelas” menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah: suatu kelompok orang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto (1988:17) pengertian  umum “kelas” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang akan duiraikan berikut ini:
a.       Hangat dan antusias
b.      Tantangan
c.       Bervariasi
d.      Keluwesan
e.       Penekanan pada hal-hal yang positfi
f.       Penanaman disiplin dini
Komponen-komponen ketrampilan pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dan ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal. (Djamarah 2006:186)



















DAFTAR PUSTAKA
Ø  Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Ø  Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Ø  Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi SMA. Jakarta.
Ø  http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2196993-komponen-komponen-dalam-pengelolaan-kelas

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.