KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufiq dan hidayahNya,
sehingga saya dapat menjalankan segala aktifitas dan tugas-tugas akadmik
terutama yang berkenaan dengan amaliyah tadries.
Sholawat serta salam, semoga
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena melalui ucapan,
perbuatan, contoh, bimbingan, didikan, dan perjuangannya ummat manusia dapat
diselamatkan dari bahaya kehancuaran kemanusiaan dan peradapan.
Tidak lupa rasa hormat dan terima
kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak terentu yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan sehingga saya dapat menyelesaikan program amaliyah tadries ini
dengan lancar. Secara khusus saya ucapkan kepada:
1. KH.
Maktum Jauhari, MA selaku pimpinan dan pengasuh PP.Al-Amien Prenduan
2. Dr. KH. Ahman Fauzi Tidjani, MA selaku rektor IDIA Prenduan yang telah
banyak berjasa kepada saya
3. Drs.
Fathul Mu’in selaku guru master pelajaran Biologi, yang telah sudi memeriksa
dan memberi arahan dalam pembuatan I’dad tadries
4. Ust.
Abd Qodir Jailani, M.Pd.I bersama asistennya Ust. Muhammad Arman, S.Pd.I selaku
musyrif kelompok II, yang senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
saya
5. Ust.
Ismail selaku guru Biologi kelas II Reg G
6. Seluruh
Dosen yang telah mengajari dan mendidik saya dengan ikhlas
7. Teman-teman
seperjuangan
Akhirnya, setelah berusaha dengan segala kelebihan
dan kekurangan yang saya miliki serta mengembalikan semuanya kepada Allah SWT.
Saya memohon kepadaNya agar penulisan jurnal ini bermanfaat bagi penulis pribadi
serta bagi pembaca secara umum. Amien Ya Robbal Alamien!!!
DAFTAR
ISI
HALAMAN
COVER………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……… ………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………...... iv
BAB
I : PENDAHULUAN 1
BAB
II : AKU SEBEUM UJIAN AMALIYAH
TADRIES
a.
Sifat-sifat dan
Kesiapanku…………………………….. 2
b.
Sikap dan Pandanganku
Terhadap Profesi Guru…….. 3
c.
Teori-teori Keguruan
Yang Aku Pelajari………….…. 3
d.
Pengalamanku Dalam
Praktek Formal.………………. 3
e.
Kegiatan
Belajar-mengajar yang Aku Lihat…….…… 3
BAB
III : UJIAN AMALIYAH TADRIES
a. Masa-masa
Persiapan……………….….……….…….. 5
b. Masa-masa
Pelaksanaan……………….…..….…….… 5
c. Masa-masa
Evaluasi……………………………………. 6
BAB
IV :KATA ORANG TENTANG AKU
SEBAGAI PENGAJAR
a.
Kata Teman-temanku………………………
………….. 7
b.
Kata Guru-guruku
(Pembimbing) ………… …………. 7
c.
Kata Orang Lain………………………….…..………….7
BAB
V : KESAN DAN HIKMAH YANG
DIPEROLEH 8
BAB
VI : PENUTUP 9
BAB I
PENDAHULUAN
Tiada
kata yang patut di ucapkan oleh seorang hamba selain kata syukur kepada Robnya,
yang telah menjadikan hidup ini mudah sehingga manusia bisa merasakan indahnya
hidup ini dengan segala kemudahannya, tak lupa pula shalawat dan salam
mudah-mudahan terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Yang
telah menyelamatkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiyah.
Al-hamdulilah
dengan segala rahmat dan karunianya sampai saat ini kita masih di tempatkan di
tempat yang mulya yaitu golongan penuntut ilmu yang mana golongan ini adalah
golongan yang sedikit yang diistimewakan oleh Allah, Allah Swt. berfirman
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya”.
Dengan demikian sudah sepatutnya kita gunakan
kesempatan ini dengan baik yaitu dengan terus menambah pengetahuan agama atau
sesesuatu yang bisa hidup ini menjadi
lebih baik sebagai bentuk terimakasih dan rasa syukur kita kepada sang pemilik
hidup ini, dengan harapan semoga karunia itu selalu bertambah dan terus
bertambah kepada kita dan kita juga dijauhkan dari adzabnya akibat mengingkari
nikmatnya, Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Prenduan, 13 Desember 2012
Mahasiswa,
Dumyati
BAB II
AKU
SEBELUM UJIAN AMALIYAH TADRIS
a.
Sifat-sifat dan
Kesiapanku
Adapun kesiapanku dalam amaliyah tadris ini, sama
seperti teman-teman yang lain, yaitu konfirmasi dengan guru materi mengenai
materi yang akan diajarkan dan apa-apa yang berkaitan dengan kelas tersebut
seperti jumlah murid, rata-rata umur, kerapian kelas, murid yang cerdas dan yang
lemah dari mereka dan beberapa hal lainya, kemudian setelah data-datanya
lengkap aku memulai membuat I’dat, setelah selesai aku baru datang ke guru master guna mengoreksi
I’dat tersebut, dari pemeriksaan tersebut masih banyak kesalahan dalam I’dat
yang saya buat, di tempat Guru Master (GM) saya diajari banyak hal tentang
matapelajaran yang akan saya ajarkan, dari sana saya merasa tidak menguasai
mata pelajaran tersebut dan GM menyarankan untuk mengganti pelajaran, setelah
dari GM saya menghadap ke PJ niha’I untuk mengganti mata pelajaran. Akhirnya
saya bisa mengganti materi yang awalnya Fiqih diganti ke Biologi, saat itu juga
saya menghadap ke guru yang mengajar Biologi untuk konsultasi meminjam buku dan
membuat I’dat.
Selesai membuat I’dad saya langsung
mengajukannya ke Guru Master (Drs. Fathul Mu’ien), dan Alhamdulillah di ACC dan
ditandatangani, yang terakhir I’dad harus di ajukan ke musrif (Ust. Abd Qodir
Jailani, M.Pd.I), dan Alhamdulillah langsung ditandatangani karena sudah
dikoreksi oleh guru master guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk bisa
mengikuti peraktek mengajar yaitu dengan syarat di tandatangani oleh semua
pihak dari struktural I’dad itu, Alhamdulillah tiga hari sebelum jadwalku
praktek mengajar, syarat itu telah selesai.
b.
Sikap dan Pandanganku
Terhadap Profesi Guru
Selama saya menjalankan pendidikan mulai dari SD
sampai sekarang saya belum pernah mengajar di pendidikan formal baru sekarang
ini awal mula saya mengajar di pendidikan formal.
Pandangan saya tentang guru profesional adalah
guru yang selalu memberikan uswatun hasanah.
c.
Teori-teori Keguruan
yang Saya Pelajari
Tidak banyak teori-teori keguruan yang saya pelajari
dibuku selain dari apa yang saya dapatkan di kuliyah kependidikan yang ada di IDIA
Prenduan, apalagi jurusan saya fakultas Tarbiyah yang identik dengan pendidikan.
Tetapi semua itu hanya teori yang diambil dari buku tanpa ada analisis terlebih
dahulu apakah teori itu pantas atau tidak untuk diterapkan.
Tapi pada amaliyah tadris inilah saya
mendapatkan teori-teori yang pas buat memahamkan anak dalam pelajaran. Dengan
modal yang sedikit itu saya berusaha untuk bisa mengembangkan dan
melaksanakannya lebih baik.
d.
Pengalamanku dalam
Praktek Formal
Dalam pendidikan formal saya tidak pernah
praktek/mengajar karena setelah tamat MA saya langsung melanjutkan studi ke
Strata 1 jadi tidak ada kesempatan untuk praktek formal. Amaliyah tadris inilah
pertama saya mengajar di pendidikan formal dan alhamdullah berkat usaha dan
latihan hasilnya cukup memuaskan dengan ukuran tidak ada pengalaman dalam mengajar,
hanya mengandalakan pengalaman orang lain yang saya pelajarai.
e.
Kegiatan Belajar
Mengajar yang Kulihat
Semenjak saya berumut 6 tahun masuk ke dunia
pendidikan yaitu SDN 1 Jambu Ilir yang terletak di ujung desa, disana saya
belajar huruf dan angka sehingga bisa memahami bacaan dan hitungan, jadi apa
yang aku lihat dari kegiatan belajar mengajar masih sederhana belum menggunakan
pembelajaran modern, begitu juga MTs dan MA nya. Banyak macam-macam dari
kegiatan yang saya lihat semenjak SD sampai Kuliyah.
Ada guru
yang hanya memberikan tugas menulis kepada muridnya, setelah itu guru
meninggalkan muridnya di dalam kelas, ada yang menggunakan alat pembelajaran
modern, dan masih banyak kegiatan-kegiatan yang tak bisa saya sampaikan didalam
jurnal ini.
Baru setelah aku masuk kuliyah disini aku
merasakan suasana yang berbeda dari sebelum-sebelumnya dan akupun mulai
tertarik untuk belajar dan terus belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi
lagi, dan Alhamdulillah selama tiga tahun lebih aku merasa banyak memperoleh
wawasan dan ilmu yang luas dan saya berharap setelah menyelesaikan sarjana satu,
saya bisa melanjutkan ke pascasarjana, dan menjadi seorang pengajar yang
professional, amin ya robbal alamin.
BAB III
UJIAN
AMALIYAH TADRIS
a.
Masa-masa Persiapan
Masa-masa persiapan adalah masa yang sangat
menegangkan bagi mereka yang akan melaksanakan peraktek, untuk menghindari
ketegangan dan gerogi saya selau berlatih saat kuliyah pagi ketika tidak ada
dosennya.
Selain
berlatih dengan buku diktad yang diberikan guru pengajar materi tersebut saya
mencari di Internet untuk menambah referensi yang akan saya sampaikan ketika
mengajar di dalam kelas. Disanalah saya selalu membaca dan memahami sehingga
materi yang saya ajarkan sedikit saya kuasai.
Saat kaki kanan melangkah dan mengucapkan
Assalamu’alaikum ternyata masih ada rasa gerogi yang muncul dan akirnya bisa
saya jalani sampai bell berbunyi.
b.
Masa-masa Pelaksanaan
Pada waktu itu sebenarnya saya bukan yang
pertama kali melainkan masih hari ke empat dari awal pelaksanaan amaliyah
tadris tersebut, saya bisa belajar dari teman-teman yang sudah melakukan
praktek mengajar, saat memasuki kelas apa yang ada di I’dat ku hilang entak
kemana dikarenakan garogi, saya belum bisa mengambil contoh dengan baik
terhadap keritika-kritikan yang telah dilontarkan sama teman-temanku sebelumnya
.
Pelaksanaan amaliyah itu dimulai pada hari senin
sampai hari kamis yang di ikuti fakultas Tarbiyah dan program intensif
merupakan salah satu syarat untuk bisa di wisuda. Alhamdullah berkat latihan
yang cukup saya bisa melaksanakan praktek tersebut dengan baik walaupun masih
ada kesalahan-kesalahan.
c.
Masa-masa Evaluasi
Setelah saya selesai dari peraktek mengajar, kemudia
tibalah giliran untuk evaluasi, pada waktu itu teman sekelompok yang menjadi penilai dan pada waktu itu aku
peraktek pada hari terakhir, sehingga apa-apa yang harus dihindari pada waktu
mengajar ataupun apa-apa yang harus dilakukan ketika mengajar sudah banyak yang
saya ketahui, maka wajar kalau kritikan itu tidak terlalu bertumpuk padaku,
berbeda dengan temen-temen yang lain yang urutannya sebelumku, mereka belum tau
apa yang harus di hindari ketika praktek mengajar.
BAB IV
KATA ORANG TENTANG AKU SEBAGAI PENGAJAR
a.
Kata Teman-temanku
Kata teman-temanku ketika aku mengajar masih
banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki, diantara yang mereka
katakana padaku adalah:
1.
Tidak menjelaskan tujuan
pembelajaran khusus (TPK)
2.
Tidak membuka pelajaran dengan
basmla
3.
Tulisan kurang rapi dan
keringatan
Tetapi ada satu hal yang mereka nilai baik dari
saya yaitu saya cukup santai saat mengajar sehingga bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
b.
Kata Guru-guruku
(Pembimbing)
Guruku menilaiku dalam mengajar hampir sama
dengan penilaian teman-teman yang lain karena kenyataannya memang seperti itu. Tetapi
ada hal yang beliau katakana bahwa baru kali ini pengajar keringatnya sampai
menetes, dan masih banyak nasehat-nasehat beliau yang lainnya.
c.
Kata Orang Lain
Kata orang lain aku mengajarnya terlalu santai
sehingga kelihatan kurang semagat, ada juga yang bilang sudah cukup modal untuk
menjadi seorang guru walaupun masih ada kesalahan di dalam praktek. Apalagi
saya anak tarbiyah yang nantinya mau tidak mau terjun ke dunia pendidikan.
BAB V
KESAN
DAN HIKMAH YANG DIPEROLEH
Alhamdulillah
selama saya mengikuti kegiatan amaliyah tadris ini, banyak memperoleh pengalaman
serta ilmu yang saya dapat, selama belajar materi tarbiah saya tidak begitu
paham bagaimana cara mengajar. Tetapi dengan adanya praktek amaliyah tadris ini
saya mulai paham bagai cara mengajar yang baik dan benar
Disamping
itu juga selain pengalaman dan tambahan ilmu, saya juga bisa akrab dengan
teman-teman program Madin dan plus yang memang sebelumnya saya jarang
berkomonikasi dengan mereka
Selain
mendapatkan pengalaman baimana mengajar, saya juga bisa mengetahui banyak hal
dari materi yang saya ajarkan yaitu biologi tentang pernapasan. Dengan modal
yang banyak ini mudah-mudahan saya bisa melaksanakan perjuangan untuk
menjadikan bangsa yang cerdas dan mudah-midahan dengan modal dan pengalaman
nantinya saya bisa menjadi seorang guru yang professional. Amin
BAB VI
PENUTUP
Sudah
seharusnya saya sebagai penulis jurnal ini untuk memohon maaf kepada semua
pihak atas kesalah yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, kararena sudah
menjadi tabiat manusia salah dan lupa yang mana manusia tidak mungkin lepas
darinya,seperti apa yang di sebutkan dalam sebuah ungkapan “semua anak adam
pasti melakukan kesalahan tetapi sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah
orang yang memohon ampun” mengaca kesana, meskipun saya termasuk orang yang
melakukan kesalah tetapi saya berharap menjadi orang yang baik di antara mereka
dengan jalan memohon maaf
Kemudian
tak lupa pula saya ucapkan terimakasih atas semua temen-temenku terutama
pembimbing I dan pembimbing II yang telah membantu dalam kegiatan amaliyah
tadris ini sehingga saya bisa melaksanakannya dengan baik dan mudah-mudahan
Allah SWT membalas semua kebaikannya di dunia maupun di akhirat, juga
mudah-mudahan jurnal ini bisa memberi manfaat terutama bagi diri saya sendiri
dan bagi semua orang yang membacanya baik di masa sekarang ataupun di masa yang
akan datang, Amien Ya Rabbal Alamien
0 komentar:
Posting Komentar